Sunday, May 5, 2013

Bersyukur Lebih Baik Daripada Bersungut-sungut

Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tesalonika 5:17-18)
Seekor burung yang mungil terbang jauh sekali sehingga ketika lelah dia bertengger pada dahan sebuah pohon besar. Tepat di samping pohon besar itu terdapat sebuah pohon pisang yang di atasnya terdapat kepompong yang tidak lama lagi akan menjadi ulat. Burung kecil bersuara indah itu mendekatinya dan bertanya, “Hai kepompong, apa kabarmu? .....Tidakkah kamu lelah harus mengikuti proses yang panjang supaya menjadi seekor kupu-kupu kemudian dapat terbang? Lihatlah aku, aku tidak perlu mengikuti proses yang panjang itu. Tidak berapa lama sesudah aku lahir aku bisa terbang.” Ujar si burung mungil angkuh. “Menurutmu, apakah Tuhan itu adil? Kenapa kalian terus bersabar dengan cara Tuhan membentuk kalian?” Kepompong itu pun kemudian menjawab, “Aku bersyukur bila Tuhan menciptakan engkau begitu rupa, namun aku juga tetap bersyukur bahkan bersukacita meskipun Tuhan membentuk aku seperti ini. Sebab pada akhirnya dalam ketekunan dan rasa sabarku ini, Tuhan akan menganugerahkan kepadaku suatu keindahan, aku akan menjadi seekor kupu-kupu yang indah.”

Mudahkah bagi kita memberikan jawaban seperti kepompong yang rapuh itu ketika salah seorang sahabat kita mengangkuhkan diri karena telah lebih dahulu berhasil dan kita belum menjadi apa-apa? Jika kita hanya manusia yang merasa hidup hanya untuk hari ini, tentu sulit. Namun kita adalah manusia-manusia berpengharapan yang selalu menantikan karya Tuhan senantiasa dalam hidup kita. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika Paulus juga menekankan agar jemaat tetap berdoa, mengucap syukur dalam segala hal meskipun itu sulit, sebab itulah yang dikehendaki dalam Kristus. Hal itu tentunya menjadi sulit bila kita hanya bersandar kepada logika saja. Menggunakan logika adalah baik, namun kita harus selalu tunduk kepada kuasa Tuhan yang melampau akal dan pikiran manusia.

Oleh karenanya yang dinyatakan Firman ini tidak salah. Akan jauh lebih baik bagi kita untuk senantiasa mengucap syukur daripada senantiasa bersungut-sungut; bertindak dan berpikir positif jauh lebih baik daripada senantiasa menggerutu. Sebab jika kita mengasah, melatih diri kita untuk tetap bertindak demikian, maka kita akan mampu menjadi manusia yang melihat kesempatan dalam setiap rintangan, bukan menjadi manusia yang melihat rintangan dalam setiap kesempatan. Tidak ada alasan tertentu bagi kita untuk tidak mengucap syukur. Sebab rahmat Tuhan sungguh agung dan besar. Tidak terhitung setiap hari berkatNya kepada kita. Amin.
 
Doa: Tuhan yang maha kuasa, bentuklah kami menjadi pribadi yang sehat secara iman dan pikiran, agar kami semakin mampu mengucap syukur kepada-Mu. Amin.

POKOK PIKIRAN:
Temukanlah Sukacita Di Dalam Tuhan Di Setiap Peristiwa

No comments:

Post a Comment