Sunday, October 7, 2012

Dua Macam Dasar – Lukas 6: 46-49


Lukas 6:46-49
Tulisan ini membahas perikop terakhir di Lukas 6, merupakan bagian akhir dari pelajaran-pelajaran Kristus yang disampaikanNya di bukit.

Yesus Kristus sering menggunakan perumpamaan dalam mengajar, perikop ini juga akan membahas perumpamaan yang disampaikan Kristus.

Lukas 6:46 "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?”


Tuhan membuka pelajaranNya kali ini dengan kata ‘mengapa’, hal ini menunjukkan sesuatu yang perlu dijawab dengan kata ‘karena’,  sesuatu yang menunjukkan alasan, motivasi, atau latar belakang melakukan suatu hal.


Yesus bertanya pada banyak orang (termasuk kita) dengan pertanyaan ‘mengapa kita berseru Tuhan, Tuhan?’

Dari bagian pertama pada ayat ini, kita sudah dapat mengambil pelajaran dan melihat diri kita sendiri. Apakah yang mendasari kita ‘berseru’ dan mengikut Tuhan Yesus? Sudahkah benar motivasi kita? Atau kita hanya ikut-ikut orang tua kita?


Kita harus memiliki dasar yang kuat untuk mengikut Kristus, memiliki prinsip yang benar, sehingga upaya kita mengikut Dia tidak menjadi sia-sia.


Bagian kedua pada ayat 46 membuat saya cukup tertegun, Tuhan berkata “padahal KAMU TIDAK MELAKUKAN apa yang Aku katakan?”  

Dalam keadaan kita sekarang, kita banyak menerima bahkan mempelajari Firman Tuhan namun adakah kita menjadi Pelaku Firman?


Ada dua tipe orang yang diperumpamakan Yesus pada bagian ini, iaitu:

  1. Tipe Orang pertama: Bijaksana  (Mat 7:24)
    Lukas 6:47, 48
     “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan --, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.” 

    Seorang yang datang pada Yesus, mendengar perkataanNya, dan MELAKUKANNYA. Yesus mengumpamakan orang ini sebagai orang yang mendirikan rumah dan ia meletakkan dasar rumahnya pada batu yang ada di dalam tanah. Rumah yang dibangun orang ini kokoh dan tidak tergoyahkan walau air bah dan banjir melanda atau orang yang bijaksana. 


    48
    . Ketika datang air bah. Karena bukit-bukit di Palestina hampir tidak ditumbuhi tanaman, hujan musim dingin mengakibatkan banjir besar yang menyapu setiap bangunan yang dilewatinya. Pasir akan ikut terhanyut dengan cepat: bangunan-bangunan yang didirikan di atas batu akan bertahan. Kristus mengajarkan bahwa satu-satunya landasan yang kokoh untuk bertahan hidup dapat ditemukan di dalam ajaran dan kebenaran-Nya.


    Pada masa mendengarkan Firman Tuhan, ia mempelajari atau merenungkannya dan juga menjadi pelaku Firman. Sehingga pada masa masalah ataupun tekanan hidup melanda, ia masih dapat berdiri teguh.
    Apa janji Allah untuk orang tipe pertama? Rumah yang dibangun akan kokoh walau dilanda banjir. ‘Rumah iman’ kita akan kokoh walau banyak rupa-rupa celaan-celaan, bahkan siksaan-siksaan menimpa kita. Kita tidak goyah tapi terus bertumbuh dalam Kristus.
  2. Tipe orang kedua: Bodoh (Mat 7:26)Lukas 6:49 “Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

    Jenis orang kedua hampir sama dengan jenis pertama pada bagian awalnya, yang membedakan adalah respon akhirnya.

    Kedua orang ini sama-sama mendengar perkataan Kristus, tetapi orang kedua tidak melakukannya. Ketika kita mengevaluasi diri kita, bukankah kita sering demikian?


    Kita tahu sesuatu yang baik, tetapi tidak mau melakukannya. kita tahu kalau Mengasihi sesama itu sesuatu yang baik, tetapi kita sering enggan melakukannya. Kadang kita memilih orang untuk dikasihi. Kita mengasihi orang mungkin kar'na kita boleh mendapatkan sesuatu yg menguntungkan darinya.

    Kadang kita berpikir kenapa harus melakukan sesuatu yang tidak menguntungkan saya?”, tanpa kita sadari itu adalah sesuatu yang salah. Siapa kita sehingga boleh mempertanyakan perintah Tuhan Yang Maha benar?


Orang yang tidak melakukan perintah Tuhan adalah orang yang mendirikan rumah di atas tanah yang tanpa dasar. Akibatnya, saat banjir melanda, rumah itu rubuh dan rusak.

Ketika kita tahu prinsip kebenaran dan tidak menghidupinya, kita sama saja hanya sekedar belajar teori menembak, tetapi tidak pernah memegang senjata atau praktikel.


 “Belajar Firman Tuhan tanpa penerapan, itu tidak akan membuat kita bertumbuh, karena Firman itu tidak mengubah kita”. Jadi, jangan sekedar tahu, tetapi hidupilah Firman yang kita terima.
"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya mendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."
(Yakobus 1:22)

1 comment:

  1. The Godfather (Sega) - YouTube
    In fact, in the very early 1990s it was considered an essential Genesis game to see the Sega Genesis (also called Sega Mega Drive) come and go. Rating: 5 · ‎4 votes youtube converter · ‎Free · ‎Game

    ReplyDelete